Lintasarta menawarkan solusi modern pertama di Indonesia yang disebut Third Party Card Management (TPCM), yang dapat digunakan oleh bank dan institusi lain yang ingin menawarkan produk kartu kredit.
Dengan Third Party Card Management (TPCM), Lintasarta menyediakan solusi pengelolaan kartu modular yang komprehensif dan terhubung ke berbagai jaringan pembayaran internasional (Visa dan MasterCard).
Solusi tersebut menyediakan perangkat lunak kartu dengan standar Standar Keamanan Data Aplikasi Pembayaran (PA DSS), infrastruktur lengkap (AS400, server aplikasi, konektivitas dan keamanan) dan operasi proses bisnis yang menjalankan operasi proses bisnis kartu kredit di sektor teknologi.
Director of Marketing and Solutions Lintasarta, Ginandjar, mengatakan berdasarkan survei yang dilakukan Standard & Chartered Bank pada tahun 2020, mayoritas (80%) responden memperkirakan Indonesia akan sepenuhnya non-tunai, yang akan terjadi sebelum tahun 2025.
Tren de-cash Indonesia jauh lebih tinggi daripada tren global. Mayoritas dari 12.000 responden di 12 negara yang disurvei ingin beralih ke pembayaran non-tunai. Namun, hanya 64% responden global yang mengharapkan perubahan ini terjadi.
Hasil survei ini juga didukung oleh data yang dimiliki oleh Standard & Chartered sendiri. Data menunjukkan bahwa penggunaan ATM menurun di seluruh dunia (tidak termasuk AS dan Inggris). Dengan kata lain, Anda membutuhkan uang tunai.
“Mengingat kecenderungan masyarakat untuk beralih ke nontunai dan potensi metode pembayaran kartu, bank harus mempertimbangkan untuk berinvestasi pada produk kartu kredit. Namun dalam praktiknya, bank sering kesulitan karena harus melakukan investasi awal yang cukup besar dan biaya operasional yang tinggi,” kata Ginandjar.
Lintasarta mengatakan Ginandjar akan terus membantu pemerintah dan pengusaha Indonesia dengan memberikan solusi ICT untuk mengembangkan ekonomi Indonesia dan menemukan strategi terbaik untuk industri keuangan. permintaan pelanggan.
